watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sedara
berbuat mesum dengan adik tiri

- Namaku Kate. Aku
berusia 21 tahun pada tahun 2010 ini. Kulitku tidak
termasuk putih untuk seorang cewek keturunan
Chinese. Rambutku lurus dengan panjang
sepunggung. Tinggi badanku 161 cm dengan
proporsi tubuh yang tergolong langsing. Aku
memakai bra yang berukuran 34 A. Kemaluanku
ditumbuhi oleh sedikit rambut yang
mempermanis penampilan kemaluanku itu.
Aku sendiri kuliah di sebuah universitas swasta
yang cukup terkenal di kawasan selatan Surabaya
dengan mengambil jurusan Ekonomi
Manajemen. Teman-temanku baik yang cewek
maupun yang cowok menganggap aku sebagai
seorang gadis yang menarik sebab sifatku yang
cukup periang dan mudah bergaul dengan siapa
saja selain karena aku sendiri memiliki paras yang
cukup menarik pula walaupun aku sendiri tidak
merasa demikian. Selain itu, cara berpakaianku
yang terkadang sedikit nakal meninggalkan sering
kesan kepada teman-teman cowokku kalau aku
adalah cewek yang seksi.
Banyak teman-teman cowokku yang berusaha
menjadikanku sebagai pacar mereka, tetapi
sampai hari ini aku masih menolak semua sebab
aku masih ingin menikmati pergaulanku dengan
teman-teman cowokku tanpa ada dibatasi oleh
rasa cemburu pacarku. Pada suatu sore di hari
Sabtu, aku sedang chatting dengan beberapa
orang yang biasanya aku kenal melalui internet.
Seperti biasanya, kegiatan ini kulakukan sambil
hanya mengenakan bra dan celana dalam saja di
depan komputerku sebab sering kali topik dalam
pembicaraan berubah menjadi semakin menuju
ke arah yang bersifat seks sehingga sedikit
banyak aku sering pula hanyut dalam suasana ini.
Hal yang paling aku sukai dalam chatting adalah
bila lawan chattingku mulai menanyakan pakaian
yang aku pakai saat itu sebab biasanya mereka
akan terkejut bila aku mengatakan bahwa waktu
itu aku hanya sedang mengenakan bra dan celana
dalam saja.
Selanjutnya mereka akan mulai menyuruhku
mendeskripsikan bra dan celana dalam yang aku
pakai kepada mereka yang tentu saja kulakukan
dengan senang hati. Aku sebenarnya agak bosan
dengan pembicaraan yang mengajakku untuk
melakukan cyber sex ataupun berhubungan seks
secara langsung sehingga biasanya aku tolak
dengan halus.
Cerita Dewasa Mesum Dengan Adik Tiri
Cerita Dewasa Sedarah Dengan Adik Tiri
Cerita Panas Dengan Adik Tiri
Bila tetap membandel, biasanya mereka langsung
kuacuhkan begitu saja. Sebaliknya aku sangat
berminat bila lawan chattingku menanyakan
kegiatanku yang berkaitan dengan kehidupan seks
yang aku jalani baik itu kesukaanku dalam
berpakaian, kegiatan harianku yang berkaitan
dengan seks ataupun fantasiku. Setelah beberapa
saat duduk di depan komputerku, aku semakin
merasa terangsang.
Aku bangkit dari kursiku dan membuka laci lemari
pakaianku serta mengeluarkan sebuah vibrator
mini yang merupakan mainan kesayanganku.
Aku duduk kembali di depan komputerku dan
menggeser celana dalamku ke samping sehingga
tidak menutupi kemaluanku lagi.
Dengan sebelah tanganku, kubuka sedikit lubang
kemaluanku sementara tanganku yang satu lagi
memasukan kepala vibrator mini itu ke dalam
lubang kemaluanku sampai terbenam
seluruhnya. Pada waktu memasukan vibrator itu,
ada rasa nikmat yang menjalari seluruh tubuhku.
Setelah selesai, kini terlihat dari lubang
kemaluanku hanya menjuntai keluar sebuah kabel
yang tidak terlalu panjang menuju ke sebuah
panel kontrol yang dipergunakan untuk
mengoperasikan vibrator mini itu.
Kemaluanku kututupi kembali dengan celana
dalamku sementara panel kontrol vibrator mini itu
kuikatkan ke paha kananku dengan menggunakan
sebuah pita yang berwarna merah muda. Setelah
itu, aku kembali melakukan aktifitas chatting
seperti biasanya. Sambil chatting, aku mencoba
mengecek email yang masuk.
Biasanya email-email yang bernada untuk
mengajak berhubungan seks langsung kuhapus
sedangkan mereka yang ingin berkenalan dan
tanya-tanya aku layani dengan senang hati.
Sebelum mengecek email, aku memutuskan
untuk menyalakan vibrator miniku yang telah
terpasang dalam kemaluanku dengan kecepatan
getaran yang agak pelan.
Walaupun demikian, perasaan yang ditimbulkan
tetap terasa nikmat sehingga beberapa kali aku
salah mengetik login emailku sebelum aku dapat
mengetikkan k4t3l14n@yahoo.co.id dengan
benar. Saat sedang membaca email, tiba-tiba
pintu kamarku terbuka. Rupanya adik sepupuku
yang berusia 18 tahun masuk ke kamarku tanpa
permisi ataupun mengetuk pintu dahulu.
Tentu saja adik sepupuku terperangah melihatku
yang hanya memakai celana dalam dan bra saja
sambil duduk di depan komputerku. Perasaanku
sendiri bercampur aduk antara malu, terkejut,
namun ada sedikit rasa senang karena dari
tatapan mata adik sepupuku, aku melihat kalau dia
sangat tertarik dengan tubuhku.
Aku mengetahui bahwa selama ini adik sepupuku
ini tertarik pada diriku, namun aku sendiri tentu
saja tidak menangggapinya sebab aku hanya
menganggapnya sebagai adik laki-laki sendiri.
Satu hal yang tidak terduga adalah kini dia melihat
diriku yang setengah telanjang di depannya.
“Maaf, kak.. Aku tadi mau pinjam flash disk
kakak”, katanya dengan gugup sambil terus
memandang tubuhku. “Iya, bentar ya. Kakak
ambil dulu”, kataku dengan sedikit canggung
pula. Aku bangkit dari kursi komputerku dan
menuju ke meja tulisku dengan diiringi
pandangan mata yang tidak terputus dari adik
sepupuku.
Tanpa terasa tubuhku agak gemetar selain karena
rasa nikmat yang disebabkan getaran vibrator
mini yang tertancap di dalam kemaluanku, baru
kali ini aku dilihat dalam keadaan seperti ini oleh
seorang laki-laki, namun anehnya aku tidak
merasa ingin menutupi tubuhku dari pandangan
mata adik sepupuku. Walaupun demikian, aku
berharap kalau kabel mini vibrator yang
menjuntai antara kemaluan dan pahaku tidak
menjadi perhatian adik sepupuku ini.
Namun dari pandangan matanya ke arah
selangkanganku, sepertinya dia sudah tahu kalau
aku memasukkan sesuatu ke dalam kemaluanku.
Setelah mengambil flash disk yang terletak di atas
meja tulisku, kuberikan kepada adik sepupuku
dengan tangan yang sedikit gemetar. “Ini..”,
kataku singkat sambil menyerahkan flash diskku.
“Makasih, kak.. “, katanya. Kulihat tangannya juga
agak gemetaran waktu menerimanya. “Tolong
tutup pintunya lagi, ya..”, kataku. “Iya..”, katanya.
Aku membalikkan tubuhku kembali menuju ke
meja komputer untuk meneruskan kegiatan
chattingku sementara pintu kamarku menutup di
belakangku.
Kali ini aku agak tidak konsentrasi terhadap
kegiatanku ini. Kejadian yang barusan terjadi
membayang-bayangiku. Tiba-tiba timbul
perasaan yang ganjil dalm diriku yaitu
keinginanku untuk dirayu dan dicumbu oleh adik
sepupuku. Diam-diam aku berharap dia akan
melakukan hubungan seks denganku. Tampang
adik sepupuku tergolong tampan dan menjadi
idola di sekolahnya. Dalam pikiranku waktu itu ,
aku merasa tidak terlalu buruk untuk melakukan
hubungan seks sekali dua kali dengan dirinya.
Pikiranku itu terus berkecamuk dalam kepalaku
dan membuatku tidak berminat untuk
meneruskan kegiatan chattingku lagi. Aku bangkit
dari meja komputerku dan membaringku
tubuhku yang masih terbalut bra dan celana
dalam saja di atas tempat tidurku.
Kunaikkan kekuatan getaran vibtaror miniku yang
dari tadi menggetari lubang kemaluanku. Sensasi
yang dihasilkan oleh getaran vibrator mini yang
semakin kuat ini membuat diriku semakin
terangsang. Aku mulai menyelinapkan tanganku
ke balik braku dan meremas-remas kedua
payudaraku sendiri sambil sesekali merangsang
puting payudaraku.
Setelah agak lama aku merangsang diriku sendiri,
aku akhirnya merasakan orgasme yang sangat
dasyat. Kedua tanganku meremas kedua
payudaraku kuat-kuat sedangkan kakiku
mengesek-gesek seprai tempat tidur sampai
akhirnya aku merasakan orgasme dengan
sempurna. Aku semakin tidak dapat menahan
nafsu birahiku. Kulepaskan kaitan braku lalu
kuloloskan tali bahunya melalui kedua lenganku.
Kini kedua payudaraku menjadi terbuka dan
leluasa untuk kumain-mainkan.
Kuloloskan pula celana dalamku sehingga kali ini
aku berada dalam keadaan telanjang bulat. Satu-
satunya benda yang masih melekat di badanku
adalah vibrator miniku yang dari tadi menancap
di lubang kemaluanku. Kulepaskan panel kontrol
vibrator miniku dari ikatan di pahaku dan
mengatur getarannya semakin kuat.
Kali ini aku merasakan semakin nikmat. Mataku
setengah terpejam dan nafasku mendesah-desah
karena menahan perasaan nikmat yang terus
membanjiri tubuhku melalui lubang kemaluanku.
Tubuhku menggeliat-geliat di atas tempat tidurku.
Sesekali kedua tanganku meremas-remas
payudaraku sendiri.
Lama sekali aku merasakan kenikmatan ini.
Beberapa orgasme kulalui dengan diiringi
teriakan-teriakan kecil. Akhirnya aku mengambil
panel kontrol vibrator miniku dan mematikan
getarannya. Aku tetap berbaring di tempat tidur
untuk menenangkan nafsu birahi dan nafasku
yang memburu.
Keringatku yang membasahi tubuhku kulap
dengan selimut. Tidak sadar akhirnya aku jatuh
tertidur dalam keadaan telanjang bulat sementara
celana dalam dan braku berserakan di atas tempat
tidur di sekitarku. Entah berapa lama aku tertidur,
namun antara setengah sadar, aku merasakan
ada seseorang yang membuka pintu kamarku.
Sosok itu kemudian berjingkat-jingkat
menghampiri diriku yang ada di atas tempat tidur
dan duduk di sebelahku. Aku sendiri belum
sepenuhnya sadar dari tidurku sehingga aku
masih mengira kalau aku bermimpi. Sosok itu
kemudian meletakan tangannya di atas dadaku
dan mulai memain-mainkan payudaraku.
Payudaraku dibelai-belai diremas-remas dengan
lembut. Sesekali putingku dimain-mainkan.
Bila aku melakukan sedikit gerakan, maka gerakan
tangan sosok itu juga berhenti, sebaliknya jika aku
diam, maka sosok itu kembali memain-mainkan
kedua payudaraku. Setelah beberapa saat, sosok
itu mengalihkan tangannya ke arah
selangkanganku. Kurasakan jari-jarinya
menyentuh kemaluanku dan kemudian
memainkan biji itilku.
Aku sendiri sangat menikmati perlakuan ini dan
mulai mendesah-desah pelan. Terasa bahwa
cairan kewanitaanku mengalir membasahi
kemaluanku. Sesaat sosok itu menghentikan
permainannya di kemaluanku, namun sewaktu
melihat reaksiku tidak lebih dari mendesah-desah
saja, maka sosok itu terus memainkan biji itil
kemaluanku.
Cerita Mesum Dengan Adik Tiri
Cerita Dewasa Sedarah Dengan Adik Tiri
Cerita Panas Sedarah
Sambil memainkan biji itilku, kali ini sosok itu
mendekatkan kepalanya ke arah dadaku dan
menciumi kedua payudaraku. Secara tidak sadar,
kedua tanganku merangkul kepalanya dan
membelai-belai rambut sosok itu sambil
menahan kepala itu agar tidak lepas dari kedua
payudaraku. Birahiku kembali membara. Aku
tidak peduli dengan identitas sosok itu. Aku hanya
peduli sosok itu memberikan kenikmatan yang
luar biasa bagiku.
Merasakan reaksiku yang demikian, sosok itu
semakin berani mencumbuku. Beberapa kali
ciumannya diarahkan ke leher dan kemudian di
bibirku. Saat bibir kami bertemu, aku membuka
mataku dan melihat bahwa ternyata sosok itu
adalah adik sepupuku sendiri. Dengan sedikit
kaget, aku mendorong dirinya agar menjauh
dariku. Kulihat dia juga sedang dalam keadaan
telanjang bulat. Batang kejantanannya berdiri
dengan gagahnya. Aku menjadi agak bernafsu
juga pada saat melihatnya.
“Kak, maafkan aku.. “, katanya dengan nada takut.
Aku segera menguasai diriku dan menarik nafas
lalu berkata dengan lembut, “Ngak apa-apa.
Teruskan saja..” Sesaat dia terlihat agak ragu,
namun segera saja kuraih kepalanya lalu kucium
bibirnya. Melihat reaksiku yang demikian, adik
sepupuku kembali meraih kedua payudaraku dan
memainkannya kembali.
Dengan sebelah tanganku, kuarahkan tangan
kanannya ke arah selangkanganku sebagai tanda
bahwa aku ingin dia memain-mainkan biji itil
kemaluanku lagi. Kali ini adik sepupuku sudah
tidak takut lagi, dia mulai mencumbuku dengan
mesra.
Beberapa saat lamanya kami bercumbu sebelum
akhirnya dia melepaskan cumbuannya. “Kak, aku
ingin mencium memekmu..”, katanya. “Lakukan
apa saja yang kam mau.
Ngak usah minta ijinku”, kataku. Adik sepupuku
membaringkan tubuhku di atas tempat tidur lalu
membalikan tubuhnya di atasku sehingga kami
berada dalam posisi 69. Aku mengerti
keinginannya. Rupanya dia ingin batang
kejantanannya dikulum olehku sementara dia
sendiri menjilati kemaluanku. Kuraih batang
kejantanannya dengan tanganku dan kumasukan
ke dalam mulutku.
Sesaat kemudian kurasakan bibir dan lidahnya
mendarat di kemaluanku dan kami memulai
permainan kami berikutnya. Jilatan demi jilatan
terus kurasakan menjalari kemaluanku sembari
memberikan rasa nikmat yang luar biasa
sementara aku sendiri sibuk memainkan batang
kejantanan adik sepupuku dengan mulutku.
Setelah beberapa saat lamanya, kami melepaskan
posisi kami. Aku tetap berbaring sementara adik
sepupuku memutar badannya kembali
menghadapkan wajahnya padaku. Birahiku
membuatku kali ini meraih batang kejantanannya
dan mengarahkannya ke lubang kemaluanku.
Setelah kurasakan kepala batang kejantananya ada
di depan lubang kemaluanku, aku berkata
kepadanya, “Lakukanlah.. “ Dengan sebuah
hentakan lembut pinggul adik sepupuku, batang
kejantanannya menghujam masuk ke dalam
lubang kemaluanku. Aku berteriak tertahan karena
merasakan nikmatnya batang kejantanan adik
sepupuku saat memasuki lubang kemaluanku.
Adik sepupuku kemudian menggerak-gerakan
pinggulnya untuk menusuk-nusuk lubang
kemaluanku. Kami kembali berciuman dengan
bibir kami sementara tangan kanan adik
sepupuku menggerayangi payudara kiriku.
Nikmat yang kali ini aku rasakan sungguh
berbeda dengan menggunakan vibrator miniku.
Ini adalah kenikamatan seks yang sejati. Aku
mendesah-desah terus dengan nikmat. Keringat
membanjiri tubuh kami. Sesekali adik sepupuku
juga mendesah-desah. Pada saat mengalam
orgasme, aku berteriak kecil sambil tanganku
meremas lengan adik sepupuku. Setelah
beberapa kali aku mengalami orgasme, kali ini
adik sepupuku yang akan mengalami orgasme.
“Kak, aku mau keluar..”, katanya terengah-engah
karena masih terus menyetubuhiku. “Ngak apa-
apa. Keluarkan aja. Kakak ngak lagi subur”, kataku
pula sambil menahan rasa nikmat yang luar
biasa. Tak lama kemudian, aku merasakan
semprotan cairan sperma adik sepupuku di
dalam lubang kemaluanku sementara adik
sepupuku berteriak karena mencapai orgasme.
Setelah itu, adik sepupuku terkulai lemas di atas
tubuhku dan kupeluk sambil kubelai-belai
rambutnya. “Enak ya ?”, tanyaku.
“Enak sekali, kak..”, katanya. Setelah berbaring
sebentar di atas tubuhku, adik sepupuku berhasil
mengumpulkan sedikit kekuatannya lalu
mencabut batang kejantanannya dari lubang
kemaluanku. Cairan sperma yang masuk ke
dalam rahimku kembali keluar sebagian melalui
lubang kemaluanku. Dengan tanganku
kutampung lelehan cairan sperma itu. Setelah itu,
kemaluanku kuseka begitu saja dengan tanganku
agar bersih dari cairan sperma.
Cairan sperma yang ada di tanganku kemudian
kumasukan ke dalam mulut dan kulijati jari-jari
tanganku yang blepotan cairan sperma itu sampai
bersih. Ternyata minum cairan sperma itu
menyenangkan juga. Sementara aku melakukan
itu, adik sepupuku telah kembali ke kamar
tidurnya. Aku tidak peduli dengan hal itu. Aku
merasa sangat capek dan sekali lagi jatuh tertidur
dalam keadaan telanjang.
Sejak hari itu, hubunganku dengan adik sepupuku
dalam keseharian menjadi canggung, bahkan bisa
dikatakan jarang bertegur sapa. Walaupun
demikian, adik sepupuku masih sering kali masuk
ke dalam kamarku hanya untuk melakukan
hubungan seks denganku. Di luar kamar kami
terasa asing, namun kami sangat dekat di atas
tempat tidurk

Adult | GO HOME | Exit
1/11191
U-ON

inc Powered by Xtgem.com